Peranan BUMDes
Ide pembentukan Korporasi petani pertama sekali dilontarkan oleh Presiden Jokowi, agar petani mulai merubah paradigma berfikir dr seputar cangkul menjadi bisnis minded. Sarana untuk memulai perubahan itu yaitu dng membangun kerja sama antara beberapa BUMDes dng BUMN terkait. Dilakukanlah uji coba di kecamatan Siyeg, Indramayu antara 14 buah BUMDes di 14 Desa dng BUMN terkait. Lalu ke 14 BUMDes didirikanlah PT.MBB, Milik Bersama Badan Usaha di tingkat Kecamatan
Tentu management dan komisaris diambil dr antara BUMDes tsb. Jadi bottom up. Daerah kecamatan ini mengcover 4.000 ha dng produksi 45.000 ton padi. Jumlah anggota BUMDes itu 7.000 orang yg dibagi dalam 127 kelompok tani.
Tentu management dan komisaris diambil dr antara BUMDes tsb. Jadi bottom up. Daerah kecamatan ini mengcover 4.000 ha dng produksi 45.000 ton padi. Jumlah anggota BUMDes itu 7.000 orang yg dibagi dalam 127 kelompok tani.
Di Jawa Barat, daerah alumni 211 itu akan didirikan 10 PT. BMM. Daerah potensil lain untuk membentuk korporasi tani ini adalah lumbung pangan Jateng, Jatim dan Sulsel.
Teman teman yg berinteraksi dng daerah itu agar turut mendorong pendirian PT.MBB tsb.
Teman teman yg berinteraksi dng daerah itu agar turut mendorong pendirian PT.MBB tsb.
Pendirian PT. MBB tsb adalah agar ikut menyelesaikan masalah laten yg dialami petani selama berabad abad, semoga dapat terwujud dalam periode ke 2 presiden Jokowi.
Masalah 1.
Masalah kelangkaan pupuk berdubsidi karena salah sasaran. Petani terpaksa beli pupuk swasta dng harga lebih tinggi atau membuat pupuk sendiri. Dng kerjasama dng BUMN PT.Pertani dan PT.Pupuk Indonesia. Masalah pupuk diharapkan bisa diatasi.
Masalah kelangkaan pupuk berdubsidi karena salah sasaran. Petani terpaksa beli pupuk swasta dng harga lebih tinggi atau membuat pupuk sendiri. Dng kerjasama dng BUMN PT.Pertani dan PT.Pupuk Indonesia. Masalah pupuk diharapkan bisa diatasi.
Masalah 2.
Masalah pengeringan dan penggilingan PT.MBB akan memberikan dryer dan penggilingan padi kpd BUMDes.
Masalah pengeringan dan penggilingan PT.MBB akan memberikan dryer dan penggilingan padi kpd BUMDes.
Masalah 3.
Gagal panen karena puso akibat cuaca dan penyakit. Anggota BUMDes akan dicover asuransi dan dapat mengclaim ganti rugi gagal panen. Asuransi tsb akan dicover oleh 2 BUMN yaitu PT. Askrindo dan PT.Jasindo.
Gagal panen karena puso akibat cuaca dan penyakit. Anggota BUMDes akan dicover asuransi dan dapat mengclaim ganti rugi gagal panen. Asuransi tsb akan dicover oleh 2 BUMN yaitu PT. Askrindo dan PT.Jasindo.
Masalah 4.
Dropnya harga karena panen raya serentak. Pd periode ini petani bisa menyimpannya di gudang milik BUMN yaitu PT.Pegadaian yg akan memberi resi gudang dan mendapat pinjaman uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sambil menunggu harga naik kembali.
Dropnya harga karena panen raya serentak. Pd periode ini petani bisa menyimpannya di gudang milik BUMN yaitu PT.Pegadaian yg akan memberi resi gudang dan mendapat pinjaman uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sambil menunggu harga naik kembali.
Masalah 5.
Data hasil produksi pertanian yg selalu tdk sinkron antara berbagai lembaga akan dibantu oleh BUMN. PT.Telkom membuat digitalisasi data dan kartu petani, sehingga diketahui luas lahan, pembagian pupuk, jumlah produksi dan juga jika perlu kredit KUR dari Himpunan Bank Negara BUMN, siap membantu modal tidak hanya untuk produk padi tetapi juga produk holtikultura lainnya.
Data hasil produksi pertanian yg selalu tdk sinkron antara berbagai lembaga akan dibantu oleh BUMN. PT.Telkom membuat digitalisasi data dan kartu petani, sehingga diketahui luas lahan, pembagian pupuk, jumlah produksi dan juga jika perlu kredit KUR dari Himpunan Bank Negara BUMN, siap membantu modal tidak hanya untuk produk padi tetapi juga produk holtikultura lainnya.
Diharapkan kerjasama model Korporasi petani ini tidak hanya di Jabar tetapi juga segera dicopy di Aceh, di Sumbar dan seluruh Tanah air.
No comments:
Post a Comment