"Optimism in politic year in 2018, projected Indonesia economic growth reach 5,4%", Finance minister, Sri Mulyani said. This statement agreed by 2 big business organization inthe country, KADIN, Chamber of Commerce and APINDO.
The proof of this optimism saw by the shares index yesterday, Wednesday, January 24, 2018 closing at 6.616,22. Not long ago in the closing year 2017, index just reach 6.355,65. Try to compare to the end of 2014 when Jokowi in power, share index just 5.178,37. Just in 3 years in power, Jokowi administration made a leap. Some predicted that the index would reach the point of 7.000 at the end of this year.
Very optimism indeed since other indicators supported such as foreign exchange stable under Rp 13.400/$ backep up by huge amount of foreign exchange reserves sufficient for 8 months import and pay foreign debt above international standard, 3 month only. Inflation rate kept low under 45 annually. Banking industries in health condition and capital adequate to support business sector toexpand. Optimism in the country in line with global economic growth recently.
Optimism would cause shares price would rise this year. That is why it is the right time to learn to by Reksadana, retail shares start from US$ 10. For this year condition, better off buy the kind of share with calculated risk.
Some comments came in from remote small town like Duri, Riau province, Jepara, Central Java, Malang, East Java even from Jakarta capital eager to lear to buy shares. But before talking to Investment manager, please learn first from the internet or buy athe book about the shares theory, so the discussion with investment manager may got much input.
INDONESIAN
"Optimisme dalam thn politik ini pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan mencapai 5,4%", kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.Pernyataan ini diamini oleh 2 Ketua Organisasi pengusaha yaitu Kadin dan Apindo.
Bukti atas optimisme ini terlihat dari index harga saham di bursa BEI pd hari Rabu kemarin tgl 24 Januari 2018 yg ditutup pd angka 6.616,22. Pada hal IHSG pd penutupan thn 2017 baru sampai 6.355,65. Coba bandingkan dng IHSG akhir 2014 yg baru mencapai 5.178,37. Hanya dalam 3 thn pemerintahan Jokwi index bisa tumbuh setinggi itu. Bahkan banyak yg memprediksi index pd akhir thn 2018 bisa tembus di angka 7.000.
Optimis sekali karena semua indikator lain menunjang. Sebut saja kurs $ stabil dibawah Rp 13.400 didukung oleh cadangan devisa yg besar, cukup membiayai import selama 8 bulan dan membayar hutang luar negeri, jauh diatas standard internasional 3 bulan. Belum lagi tingkat inflasi yg terkendali dibawah 4%. Dunia perbankan sehat dan cukup modal untuk mendukung dunia usaha. Optimisme dalam negeri didukung pula oleh keadaan ekonomi dunia yg mulai tumbuh.
Optimisme itulah yg akan mengerek harga saham akan naik tahun ini. Oleh sebab itu ini saat yg tepat mulai belajar main reksadana saham yg bisa dimulai dari jumlah dibawah Rp 1 juta. Karena optimisme itu tidak salahnya memilih jenis Reksadana saham yg relatif yieldnya tinggi dng calculated risk.
Banyak komentar yg datang dari kota relatif kecil seperti Duri, Malang, Jepara bahkan dr ibu kota sendiri yg antusias ingin belajar cara bermain saham. Tapi sebelum menemui manager investasi, ada baiknya lebih dahulu membaca baik di internet atau beli buku tentang reksadana saham. Sehingga diskusi dng manager investasi bisa lebih mendalam.
No comments:
Post a Comment