BERKEMBANG bersama JiNggA-sEnjA(11)
Ketika saya mengikuti kursus IT for Financial Manager di Washington DC, seorang peserta dari TEXAS Instrument yang terkenal itu berkata :” Kami memperjuangkan pemberian reward, sebagai imbalan atas kontribusi kami kpd perusahaan”, katanya. Kursus ini relative mahal, US$. 1.500 selama 3 hari, diluar akomodasi.
Mari kita implementasikan system ini dalam Unit Organisasi yang kita pimpin. Secara kasat mata dalam interaksi sehari hari, kita bisa melihat siapa saja karyawan kita yang potensil dan siapa pula yang hanya suka mengambil hati. Demi kemajuan Organisasi, kita harus berusaha memberi kesempatan kepada Staf potential itu untuk meningkatkan karirnya.
Diberikan kesempatan mengikuti kursus regular yang dilaksanakan oleh Organisasi atau dikirim mengikuti kursus kursus yang berkaitan erat dengan tugasnya. Kemudian diberi tugas yang relative sulit yang memerlukan pemikiran analitis. Pasti akan mudah kelihatan hasilnya dan pasti akan lebih baik hasil kerjanya dibandingkan dari Staf yang lain. Demikian juga dengan level Manager misalnya, kita sebagai Pimpinan pasti akan lebih sering dan lebih senang berdiskusi dengan Manager yang kritis dan potensil.
Bagi mereka yang terpilih, diusulkan promosi pangkat ataupun posisi yang lebih baik. Tentu wajib mengikutiketentuan baku atau Standard requirements yang ada dalam Orhanisasi.. Namun demikian, jangan sampai Staf/manager yang potential, justru mendapat giliran belakang hanya karena Senioritas. Justru sebaliknya, Staf/Manager potential diberi prioritas dan keistimewaan sepanjang dimungkinkan oleh aturan Organisasi.
Kelak, satu dekade mendatang kita akan melihat bahwa Staf pilihan kita tsb akan menduduki posisi yang strategis dan jabatan yang menentukan dalam Organisasi. Kita melihat Organisasi secara keseluruhan, bukan hanya unit kecil yang kita Pimpin saat ini.
Saya memberikan 2 contoh kasus tentang dampak positif system Reward and punishment dalam Organisasi dimana saya bekerja. Dalam diskusi grup pada kursus di Washington DC diatas, saya mengatakan : “Bank BRI membawa 25 manager study banding ke Malaysia” yaitu manager BRI Unit yang lolos dari seleksi “Performance usaha” yang mereka pimpin dalam beberapa tahun terakhir. Tahap kedua juga demikian, sebanyak 25 orang manager lagi dipilih dari sekitar 1.200 manager yang ada dari seluruh Indonesia.
Contoh kedua ketika saya mampir disuatu kantor BRI Unit Undaan, Kudus yaitu kota Kecamatan antara kota Purwodadi dan Kudus, Jawa Tengah. Managernya berkata :”Saya hanya menghasilkan keuntungan Rp.500 juta tahun, pd thn 2006”, katanya seraya menambahkan :”Keuntungannya berkurang karena digunakan untuk membeli bangunan kantor baru”, dengan agak sedih
Dampak positif system Reward and punishment itu tidak hanya aktual bagi para manager di perusahaan besar TEXAS instrument. Amerika, tetapi juga berguna bagi para Manager yang bertugas di kota kota Kecamatan diseluruh Indonesia.
2 comments:
thanks...sangat bermanfaat...
Welcome Charelfriendly
best regard
Post a Comment