LOVE will Never DIE
My mind was dull doubtful
My hands touching aimlessly,
but why Your hands hang crossed
My feet step down to the red lamps,
why did You step up Via Dolorosa
I am asking question
My mind full of injustice orchestras,
why You crowned sharp thorns
My throat thirsty of power abuse,
why Your mouth drank poison
Asking again
My shoulders picked up loath things,
why Your back hurts wiping
My dress love Armani,
why your body undressed
My faith now conform
You carry my burden in red kermizi
till crossed at Calvary
To cleansing my sin back like the snow white
Since Your love for me will never die
Jakarta, March 22, 2011
Aku tak mengerti
Tanganku yang merambah buta
Mengapa tanganMu yg dipaku berdarah
Langkahku yg telikung ke lembah nista
Mengapa kakimu yg mendaki Via dolorosa
Aku bertanya
Anganku yg merekayasa dengki
Mengapa kepalaMu yang dimahkotai duri
Kerongkonganku yang mabuk dahaga
Mengapa bibirMu yg menenggak cuka
Aku bertanya mengapa
Pundakku yg memikul harta korupsi
Mengapa punggungmu penuh luka cemeti
Ragaku yang dibalut Armani
Mengapa tubuhMu yang ditelanjangi
Aku mengimani kini
Kau pikul dosaku semerah kermizi
Hingga disalib di Kalvari
Agar dosaku putih kembali
Karena cintaMu padaku tak pernah usai
Jakarta, April 2009
2 comments:
Yemima Ie Maraya
Puisinya tadi udh dibacain Om, tp lupa di foto...,
banyak yg suka om.... thx utk puisi nya yg indah Om Situ..., selamat hari PASKA... GBU.. :)
24 Apr 2011
Afendi Salimin
Wah.., tadi Maya baca puisi Om Situmeang dengan mantap.,
sayang HP saya ketinggalan, jadi gak bisa foto & merekam nya.. sory Om Situ., lain kali kita rekam bersama.. he.he.he..
Post a Comment