Wednesday, June 30, 2021

BELAJAR BUDAYA LEWAT MUSIK

#BUDAYAITUINDAH 5

Lucu rasanya anak cucu tiba - tiba ngomong horas, mauliate atau beberapa kata lain dalam bahasa Batak karena kakek nenek dan papa mamanya di rumah ngomong bahasa nasional. Lagi pula ketemu dengan cucunya juga jarang, paling sekali dua bulan. Piye caranya belajar budaya Batak?
Opanya melihat cucunya pintar nyanyi dan main gitar. Nah ada ide nih belajar budaya lewat musik, lalu saya kita kirim link you tube lagu daerah ke cucu "Tangiang ni dainang", artinya Doa ibu. Lagu itu ada lirik dan translatenya. Diperkirakan lagu slow ini akan menjadi surprise pada HUT neneknya weekend @PIK2. Tapi sayang, surprise tidak jadi karena restoran terbuka itu crowded, cucunya malu tidak mau menyanyi.
Duo cucu kakak adik sudah latihan berhari hari di rumah, bagi suara dan mamanya hanya tahu sedikit bahasa Batak ketika kuliah, tapi bisa memberi arti dan contoh dialeg aslinya.
Sebelum menyanyi bertanya, "Sudah faham artinya?"
"Sudah ompung, nadanya lagu Batak tinggi - tinggi, sehingga lagu itu saya turunkan ke nada G."
Sebaliknya, walau papanya suku Batak juga, alumni Philippine dan US kaget dan malah kalah tidak tahu bahasa daerah sama sekali. Sementara nenek yang ulang tahun juga merasa surprise setelah tahu duo kakak adik itu telah latihan menyanyi dan faham artinya. Sedang pamannya dari California akan kasih tips @$ 10, untuk motivasi katanya.
Untuk pertemuan berkala bulan Juli si kakek klik you tube dua lagu baru. Dia putar sebentar dan tau arti judul lagu Didia ho among (Ayah dimana) dan Marnini marnono (beranak cucu). Lagu itu sarat dengan phylosopy sekalian belajar budaya lewat musik.
Oleh karena itu, para pembaca yang budiman jika ingin bmengajar anak cucu bahasa daerah, cobalah belajar budaya lewat musik dengan musik.
Gambar Ramos Simatupang, cucu.
May be an image of Joshua Ramoos, sitting, guitar, indoor and text that says '7:12 69% 8 11 Comments Like Comment'
Like
Comment

No comments: