Sunday, July 3, 2011

PERSAINGAN USAHA (5)


Berusaha di sektor apapun, tdk akan pernah lepas dr persaingan. Pelanggan memilki pilihan, baik perbedaan harga, kecepatan pelayanan , bungkus/packing dan masih banyak faktor lain dalam marketting mix.
Harga boleh  lbh rendah, tetapi pelayanan atau purna jual lebih lama atau tempat pelayanan purna jual relatif sedikit. Harga boleh lbh mahal, kwalitas produk memang top, tetap ada target market yg mampu membelinya.

Belum lama kita pengalaman diserbu motor made in China yang jauh lebih murah dari produk Jepang yang sudah menguasai pasaran di Indonesia dalam waktu relatif lama. Hanya karena mutu dan pelayanan purna jual yang kurang, akhirnya banyak produk China, hilang dari pasaran.

Ada contoh kasus yg cukup menarik. Pada suatu kantor tertentu, nasabah berjubel atau parkir kendaraan juga penuh. Sebagian menilai bahwa produk/jasa yang dijual disitu menarik pelanggan. Tetapi, yang sesungguhnya terjadi adalah antri/parkir kendaraan penuh adalah suatu indikator sistem pelayanan disitu lambat dan pada saatnya nanti usaha tsb akan ditinggalkan, akan kalah bersaing dng usaha sejenis yg memberi pelayanan yg lebih cepat..

Demikian juga waktu transaksi yang dibutuhkan, usaha mana yg mampu menyelesaikan lbh cepat. Cepat atau lambat waktu proses akan memenangkan persaingan.

Contoh kasus penagihan inkaso dlm Negeri ke kota lain, melalui Cabang di kota lain. Walaupun transaksi tsb memamn masih memerlukan bukti asli (yang masih dlm perjalanan pos), tetapi dengan memanfaatkan IT minimum saldo Nasabah yang ditagih saldonya bisa diketahui secara on line, walau harus menanti clearing check/Bilyet Giro 1-2 hari kemudian.

Dalam persaingan usaha sejenis - usaha apapun - Anda sebagai Pimpinan harus sadar, mengetahui dimana posisi perusahaan Anda. Sebagai leader atau follower dan pastikan semua sarana/prasarana yang dimiliki mampu memberikan pelayanan cepat. Soal harga kadang bukan faktor penentu. Harga barang Jepang lebih mahal dari buatan China, tetapi kwalitas maupun purna jual lebih terjamin.



No comments: