Friday, April 8, 2022

JALAN MENUJU PUNCAK

#HIDUPADALAHPERJUANGAN

Jangan terpesona lihat orang di puncak karier. Karena proses jalan menuju pincak itu terjal, licin, berkeringat, bahkan mencucuran air mata.
Seperti anak kedua, Monang lulus SMA swasta dng nilai biasa saja, tidak petnah ranking. Oleh karena itu, saya kursuskan di English first, EF, Jakarta. Mereka punya program kursus di luar antara lain di kota Olympia, Washington state. Info kursus di luar ini saya dapat dari teman bisnis, yang anaknya dikirim ke Kansas city. Oleh karena lama bertugas di daerah, 13 tahun, tidak mengerti mencari bea siswa. Oleh sebab itu terpaksa menguras tabungan juga untuk biaya setahun disana.
Setelah selesai kursus bahasa, lalu masuk College, baru terasa biaya lebih besar lagi karena berikutnya disusul dengan dua adiknya. Untuk itu perlu sewa apartmen dan beli mobil untuk masing - masing.
Sedang untuk biaya bulanan kami transfer $2.000 sebulan bertiga dan itu termasuk jumlah minimum (kurs 2.000). Oleh sebab itu untuk kebutuhan lainnya mereka bertiga harus berkeringat kuliah sambil bekerja part time di pompa gas, toko, restoran dan gudang minuman, sampai kurus - kurus badannya.
Tetiba terjadi krisis moneter thn 1998 dan usaha kami di Jakarta tutup sehingga transfer stop. Akibatnya sewa apartmen habis dan terpaksa pindah. Thanks God mereka bisa tinggal sementara di mess gereja. Syukur mereka keja part time untuk hidup paspasan. Akibatnya jalan menuju puncak berhenti di tengah jalan untuk sementara waktu.
Setahun kemudian kami panggil pulang ke Jakarta, karena kesana mau kuliah, bukan mau kerja. Tetapi sebelum pulang, Monang nikah dulu dng Indonesian American, yang dari kecil sudah WN Amerika. Oleh karena beda budaya dan kebiasaan, mereka berdua hanya setahun di Jakarta, mereka pulang ke L.A.
Setelah kembali ke LA, kembali kerja di gas stasion sambil tidak bosan mengirim puluhan CV cari kerja karena statusnya sudah pegang green card, kerja disana legal. Satu lamarannya menyangkut di bank kecil. Jalan menuju puncak mulai secara perlahan dengan kuliah berlanjut lagi sore/malam di Fullerton State University untuk menyelesaikan strata 1. Sedang istrinya dibiayai kuliah sampai S2.
Tahun berganti tahun dia kerja bagus dan dipercata sehingga menduduki kursi AVP, Asisten vice president. Lalu dia cuti ke Jakarta, dia tunjukin kartu nama baru sebagai VP. A nya hilang, mewarisi darah papanya sbg banker. Pada akhirnya, merekapun mampu mengangsur rumah.
Karena cintanya ke tanah air, agak berat hati juga dia melepas WNInya. Petugas imigrasi sampai bertanya,"Why do you wait for so long?"
Biasanya dia pulang sekali dua tahun, kangen keluarga...dan kangen sate ayam, martabak, gado gado, makanan Padang dll.
Indarmien Netty Ariasih, Anwar Haryono Abdul Choliq dan 89 lainnya
Suka
Komentari

No comments: