Thursday, January 25, 2018

TESTIMONY, PELABUHAN KUALA TANJUNG, SUMUT

Hari Kemerdekaan RI ke 72

Satu lagi karya besar pemerintahan Jokowi yaitu selesainya Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara yang menghadap Selat Malaka. Pelabuhan modern ini akan menjadi hub (pengumpul), pelabuhan transit kapal kapal barang kita ke Luar Negeri dan kapal kapal asing sehingga akan memperlancar arus barang ekspor impor. Tidak perlu lagi transit di Singapore atau Port Klang di Malaysia. Soft openingdirencanakan  akan dilakukan bulan April 2018 dan full operation akan mulai Semester II 2018.
Apa manfaat proyek bernilai Rp 34 trilyun ini kepada kesejahteraan masyarakat ?. Bayangkan terbukanya lapangan kerja bongkar  muat di pelabuhan, tenaga kerja tranportasi Container, buruh bongkar muat pelabuhan, pendapatan PT.Pelindo I yang mengoperasikannya. Pokoknya masyarakat sekitar Kabupaten Batu Bara khususnya dan warga SUMUT pada umumnya akan merasakan manfaat langsung dari pelabuhan modern ini.

Pelabuhan ini juga akan terhubung dengan jalan tol Trans Sumatera dan juga jalan Kereta Api sehingga ongkos transport barang dan Container dari pulau Sumatera akan bertambah eficien. Belum lagi pemasukan pajak dari transaksi di pelabuhan dan kawasan industri khusus.


Selain Pelabuhan Kuala Tanjung, jalur kereta api Bandar Tinggi-Kuala Tanjung juga ditargetkan akan selesai pada Maret 2018. Dengan hadirnya jalur kereta api ini, akan mendukung konektifitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. KEK ini merupakan pembangunan tahap kedua seluas 3.000  Ha

Harapannya setelah beroperasi Pelabuhan Kuala Tanjung karena dia terintegrasi ada pelabuhan, jalan tol, jalan kereta api, maka investor tertarik invest di KEK, Disamping itu Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan untuk kapal pesiar yg akan  pariwisata ke daerah Sumatera bagian Utara. Jalan tol Kuala Namu, Kuala Tanjung, Tebing Tinggi akan disambung dengan jalan tol sampai kawasan wisata Danau Toba.


Produk ekspor aluminium dari P.T.INALUM  yang juga berlokasi di Kuala Tanjung, yang akan meningkatkan jumlah produksinya dari 500.000 ton pada tahun 2019 sampai 1 juta ton pada thn 2002 akan lebih ekonomis jika diangkut melalui pelabuhan Kuala Tanjung dari pada jauh diangkut ke pelabuhan Belawan.
Bayangkan, kalau misal lagi masuk, kapal raksasa dari Australia, bawa impor alumina, mengangkut 27 ribu ton, di pelabuhan Kuala Tanjung pasti akan lancar.


Pembangunan tahap I bernilai Rp 4 trilyun ini merupakan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung berkapasitas 600.000 Container, TEUs dan berbagai fasilitas dan peralatan bongkar muat di antaranya: 3 unit Crane Ship to Shore, 8 unit Automated Gantry Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.







No comments: