Thursday, January 4, 2018

MENUNDA KONSUMSI MWENAMBAH SIMPANAN

Image result for buku tabungan bri
Semalam menonton debat antara yg pro dan kontra pemerintah. Dari partai opposisi menyebut bahwa ekonomi melemah, biasa tanpa data. Dan itu merupakan issue yg banyak digoreng oleh tetangga.
Babo sudah sering menulis tentang indikator ekonomi makro yg positif. Ekonomi kita akan baik baik saja. Kita sbg anggota yg educated, juga sering membaca angka surplus Neraca perdangan krn ekspor lbh besar dari import, naiknya cadangan devisa, index harga saham gabungan yg naik di bursa BEI, hutang yg terkendali, inflasi yg rendah 4% tidak seperti Venezuela 800%.
Bank Indonesia juga melakukan survey yg menunjukkan bahwa penghasilan masyarakat bertambah tetapi Consumsi ditunda. Hanya 65,3% dr penghasilan dibelanjakan, 20,2% malah disimpan sehingga dana fihak ketiga di perbankan meningkat. Survey index keyakinan konsumen bulan November 2017 yg optimis keadaan ekonomi 6 bulan kedepan dalam nuansa hangatnya pilkada. Yg menarik adalah walau konsumen optimis tetapi justru menambah Simpanan dan menunda Consumsi. Kenapa Consumsi ditunda? Apa karena kuatir tahun politik ? Presiden Jokowi berulang kali menyatakan pilkada dan pilpres itu adalah kegiatan rutin, 5 tahunan tidak perlu dikuatirkan. Justru akan meningkatkan omzet usaha UKM dari jualan kaos, baliho dan accessories lainnya.
Angka yg disebut diatas memang bersikap makro. Jika kita rajin membaca dng sedikit smart, kita akan tahu kondisi bagaimana kondisi mikro.
Betul, gerai retail ada yg tutup. Tapi konglomerat itu kan tidak bodoh. Mereka juga buka Toko on line. Transaksi e-commerce juga meningkat. Tapi peran retaiĺ masih akan tetap dominan. Seorang Direktur mal dan seorang Direktur restoran yg punya banyak cabang di Mal mengatakan kpd saya penjualan retail turun sedikit, hanya 5% , sedang pengunjung mal tidak berkurang trafficnya, yg mereka bisa pantau dr layar gadgetnya setiap hari. Jumlah mobil parkir juga dihitung karena uang parkir itu komponen penggasilan yg cukup besar.
Demikian juga data otomotif dr Gaikindo menyatakan penjualan memang tidak meningkat tinggi, tapi jangan salah justru ekspornya yg naik.
Coba kita lihat juga life style golongan menengah, yg setiap libur kejepit senang wisata ke luar kota seperti 3 gadis Madiun yg beruntung diajak presiden Jokowi nginap di istana Gd Agung, Yogjakarta.
Ibu SMI, Menkeu malah bilang barangkali BPS, belum capture, belum mencatat transaksi e-commerce, transaksi on line via bank. Bahkan ada transaksi on line lewat media sosial yg tidak tercatat dalam e-commerce.
Soal harga gabah, pupuk subsidi, harga bawang merah yg turun di Brebes saat panen besar besaran itu masalah daerah. Mestinya Gubernur, Bupati, Dinas Pertanian dan Perdangan serta Bulog mencari solusi. Jangan sedikit sedikit salahnya Jokowi.
Hendra Sugiarto and 1 other
Comments

No comments: