Walau sudah diajarkan sejak di Sekolah Dasar, masih saja orang dewasa belum faham kota Kupang itu di NTT atau NTB, terletak di pulau apa. Walau pada zaman perang dengan pemberontak di Timor Timur banyak pemberitaan tentang Kupang dan pulau Timor, tetap saja masih banyak yang belum tahu bahwa kota ini adalah Ibukota propinsi NTT dan terletak di pulau Timor. Apalagi mengenai keberadaan pulau pulau kecil seperti Alor, Lembata, Rote dan Sabu, warga Non NTT pasti tidak tahu berada disebelah mana dan masuk Propinsi mana. Cobalah tanyakan ke tetangga Anda.
Pada dasarnya, secara geographys, kota Kupang terletak dilereng bukit dan berhadapan langsung dengan teluk dengan laut yang biru nun dikejauhan. Cobalah berdiri dari patung Ina boi (Ibu tercinta) yang memetik Sasando, nampak jalan lengang sampai ke bibir pantai.
Dimusim penghujan mata terasa sejuk dengan daun dan rumput hijau bersambung dengan laut biru. Sulit menemukan kota seperti ini di Nusantara. Saya sendiri tidak tahu kota mana yang kontur bukit seperti Kupang. Di jalan uatam akan diselingi satu satu bunga berwarna merah, bunga Sepe, yang hanya muncul di bulan sekitar Desember dan Januari, seperti bunga Sakura di Jepang.
Warna hijau ini membuat jantung terasa segar ketika melewati tepi laut, berjejer pohon pohon Lontar berpostur tinggi berdaun hijau berjejer rapi diatas rumput, ilalang seperti permadani hijau hingga ke tepi pantai. Betul betul green.
Berjalan ke arah timur kota Kupang, akan ditemukan alam yang damai dimana kera kera dengan aman berjejer dipinggir jalan, tidak merasa terganggu dengan kendaraan yang kami tompaangi, sebelum turun ke lembah menuju pelabuhan Tenau yang tenang. Di kejauhan nampak pulau Semau yang dapat dicapai dalam waktu 30 - 60 menit.
Di Ibukota propinsi NTT ini sudah lama berdiri Universitas Negeri bernama Undana atau Universitas Nusa Cendana di kampus luas dikelilingi pepohonan rimbun juga bedaun hijau, sejuk dan sebuah Kantor Rektorat baru, modern cukup representatif di jalan protokol. Kampus ini cukup menjadi andalan Daerah untuk memproduksi kaum terpelajar yang akan mengabdikan dirinya membangun 20 kabupaten dan 1 Kotamadya di NTT khususnya maupun berkiprak diwilayah R.I lainnya..
Sebagai Ibukota Propinsi, kota Kupang banyak bersinggungan dengan hubungan Internasional termasuk Perkantoran dan rumah rumah Staf UNHCR, Kantor PBB urusan Pengungsi. Oleh karena itu, Pemerintah daerah wajib berbenah diri karena kota Kupang sebenarnya belum layak sebagai kota Internasional, belum siap menjadi kota gerbang turis ke Pulau Pulau lain. Sangat disayangkan kota yang begitu exotic tidak dimanfaatkan menjadi pintu gerbang keseluruh pelosok kepulauan di NTT.
Nun jauh dilepas pantai, nampak Pulau Semau yang
dapat ditempuh dalam 60 menit dengan boat mesin disamping sebuah Pulau
kecil tak berpenghuni resmi, Pulau Kera, yang cocok dibangun Hotel atau
resort melengkapi pantai pantai yang ada disekitar kota Kupang, tempat
wisata, tempat rehat warga kota Kupang karena pantai yg terdekat dengan kota
Kupang, pantai Lasiana nampaknya kurang terawat dan tidak dikelola oleh Pemkot, tetapi oleh masyarakat setempat. Mengapa ?
Sebagai Ibu kota Propinsi dan banyak berkaitan dengan dunia Internasional, maka pada saat ini sudah banyak Hotel Hotel kelas Internasional berbintang seperti Hotel Kristal, Hotel Sasando, dan Hotel T*.more, sehingga kota ini menjadi kota yang layak untuk dikunjungi Wisatawan asing. Kotanya sendiri belum menjadi kota Metropolitan, masih kota relatif kecil, yang punya keistimewaan, kota diatas bukit yang leluasa memandang ke laut biru.
Bersyukur, Pemerintah Kotamadya Kupang tidak membiarkan bangunan menutup pantai pusat kota sehingga warga dan wisatawan dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bebas ke Teluk, banyak warga menanti sun set dipinggir laut sambil menikmati jagung bakar dengan harga terjangkau (Rp.4000).
Hanya saja kota ini kurang terawat dengan baik sehingga aura kecantikannya tersembunyi, kurang menarik, walau aslinya sebenarnya cantik. Seperti anekdote tentang gadis gadisnya yang berhidung mancung, gigi putih, jika dimake up secara sempurna dia tidak kalah dengan model dunia, Naomi Campbell kulit hitam, atau aktris India sekalipun. Hanya darimana uang untuk membeli make up mahal dan harum ?. Ini masalah lain dibidang ekonomi.
Sebagai penunjang pariwisata di kota Kupang banyak ditemui restoran, rumah makan yang sesuai dengan selera wisatawan dengan masakan yang bisa memuaskan selera, baik untuk makan siang maupun makan malam.Satu hal yang perlu diperhatikan Pemda adalah pelayanan dan fasilitas Rumah Sakit yang perlu bertaraf Internasional sehingga wisatawan tidak takut jika mereka sakit.
Tulisan ini saya buat ketika mengikuti rapat di Kantor Gubernur tgl. 19 Januari 2012 saya sebagai anggota Panitia VISIT NTT 2013
Sebagai Ibu kota Propinsi dan banyak berkaitan dengan dunia Internasional, maka pada saat ini sudah banyak Hotel Hotel kelas Internasional berbintang seperti Hotel Kristal, Hotel Sasando, dan Hotel T*.more, sehingga kota ini menjadi kota yang layak untuk dikunjungi Wisatawan asing. Kotanya sendiri belum menjadi kota Metropolitan, masih kota relatif kecil, yang punya keistimewaan, kota diatas bukit yang leluasa memandang ke laut biru.
Bersyukur, Pemerintah Kotamadya Kupang tidak membiarkan bangunan menutup pantai pusat kota sehingga warga dan wisatawan dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bebas ke Teluk, banyak warga menanti sun set dipinggir laut sambil menikmati jagung bakar dengan harga terjangkau (Rp.4000).
Hanya saja kota ini kurang terawat dengan baik sehingga aura kecantikannya tersembunyi, kurang menarik, walau aslinya sebenarnya cantik. Seperti anekdote tentang gadis gadisnya yang berhidung mancung, gigi putih, jika dimake up secara sempurna dia tidak kalah dengan model dunia, Naomi Campbell kulit hitam, atau aktris India sekalipun. Hanya darimana uang untuk membeli make up mahal dan harum ?. Ini masalah lain dibidang ekonomi.
Sebagai penunjang pariwisata di kota Kupang banyak ditemui restoran, rumah makan yang sesuai dengan selera wisatawan dengan masakan yang bisa memuaskan selera, baik untuk makan siang maupun makan malam.Satu hal yang perlu diperhatikan Pemda adalah pelayanan dan fasilitas Rumah Sakit yang perlu bertaraf Internasional sehingga wisatawan tidak takut jika mereka sakit.
Tulisan ini saya buat ketika mengikuti rapat di Kantor Gubernur tgl. 19 Januari 2012 saya sebagai anggota Panitia VISIT NTT 2013
No comments:
Post a Comment