Tuesday, January 23, 2018

EXPORT LNG TO PAKISTAN AND BANGLADESH

Presiden Joko Widodo didampingi Ny Iriana Joko Widodo memasuki pesawat kepresidenan untuk bertolak ke Amerika Serikat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (14/2/2016).
One more Jokowi's administration performance that we ought to appreciated is the plan to export Liquid Natural Gas to Pakistan and Bangladesh. The volume relatively huge, each country would buy 1  1,5 millions ton annually for long period of time, 10 years for us$ 6 billions. 
On president visit today until January 29, hopefully Sales purchase agreement would be signed since Indonesia oil company, Pertamina had signed Memo of Understanding previously with state oill companies of both government, Petrobangla and Pakistan LNG Ltd. 
 Image result for lng tangguh
INDONESIAN.
Satu lagi prestasi pemerintahan Jokowi yg patut angkat topi yaitu rencana ekspor LNG, gas alam cair ke Pakistan dan Bangladesh. Nilainya cukup besar juga masing masing negara akan menerima sekitar 1-1,5 juta ton pertahun senilai $ 6 milyard (sekitar Rp 80 trilyun) dalam jangka 10 thn.
Rencananya pd kunjungan presiden hari ini hingga tgl 29 Januari 2018 ada penandatanganan Sales purchace agreement (SPA) karena sebelumnya Pertamina sudah menanda tangani MoU dng perusahaan pemerintah kedua negara yaitu Petrobangla dan Pakistan LNG Ltd.

No comments: